Selasa, 09 November 2010

SHARE 2010, Kerja Nyata

Pagi itu, 6 November 2010, para peserta SHARE, termasuk saya sendiri, sepakat untuk berkumpul di stasiun UI pukul 07.00 WIB. Meski setengah mengantuk gara-gara semalam suntuk menyetrika plastik—sambil meyakinkan diri sendiri bahwa hasil laminating tradisional ini ga kalah sama laminating di fotokopian—akhirnya saya tiba di stasiun UI pkl 07.20. Di sana ternyata sudah ada beberapa kawan sesama peserta SHARE yang sibuk mengelem stik-stik eskrim ke benda yang nantinya akan kami bagikan sebagai pengganti flyer. Begitu semua stiker dan “flyer” dibagikan ke Geng Kukel, Geng Kutek, dan Geng Pocin, tiba saatnya untuk briefing alias membekali pengetahuan pada orang-orang yang ga pernah ikut rapat seperti saya ini :p. Baru setelah briefing inilah, saya menjadi setengah paham garis besar kerja nyata SHARE, setengahnya lagi saya percayakan pada Imas sebagai PJ Geng Kutek.

Pukul 09.45 saya dan teman-teman Geng Kutek mulai menginjakkan kaki di Pokus, salah satu kosan di daerah Kutek. Dalam hati sudah saya tanamkan 2 misi besar yang akan saya jalankan hari itu: menyosialisasikan gerakan Hemat Energi dan Bersih-Bersih, serta mencari kosan yang kira-kira nyaman dan strategis untuk dihuni saat saya harus hengkang dari Asrama beberapa bulan lagi. Misi mana yang lebih penting? Saya juga tidak yakin sebenarnya.

Di luar dugaan, ternyata suasana Pokus teramat sangat sepi sekali karena banyak penghuni yang sudah pulang (kira-kira begitulah menurut pengakuan bapak pemilik kosan). Sisanya masih tertidur pulas di kamar. Alhasil ketika kami mengetuk pintu-pintu kamar untuk mulai bersosialisasi, kami disambut oleh sosok-sosok dengan rambut acak-acakan, mata sipit 5Watt, dan bersuara serak. Jangankan sosialisasi, mau memberikan stiker saja sudah setengah diusir dengan lambaian tangan. Meskipun demikian, beruntung ada juga beberapa penghuni kosan yang berbaik hati mau mendengarkan sedikit ocehan kami bahkan mengizinkan kami menempelkan stiker di pintu kamar.

Perjalanan berlanjut menuruni lembah Kutek menuju warteg-warteg atau tempat apapun yang sekiranya bisa ditempeli stiker. Sembari berjalan tak lupa flyer kami bagikan pada hampir semua orang yang lewat dilengkapi ucapan: “kami dari Gerakan Hemat Energi dan Bersih-Bersih Sosmas BEM UI, jangan lupa hemat air, hemat listrik, daaan jaga kebersihaan.”

Cukup banyak tempat-tempat yang kami datangi sebenarnya. Sayangnya, tidak banyak yang kami sosialisasikan selain sebaris kalimat di atas. Saya sendiri tidak begitu paham apa saja yang harus kami sampaikan. Apakah harus mendetail samapai langkah-langkah penghematan, dampak pemborosan, dll, atau yah cukup bagi-bagi stiker saja sambil berkoar-koar sedikit. Bagaimanapun juga, saya rasa aktivitas ini cukup efektif untuk setidaknya mengingatkan warga kalau penghematan itu perlu. Penjelasan secara detail juga mungkin tidak akan banyak didengarkan terutama oleh mahasiswa-mahasiswa penghuni kosan yang supersibuk dan menolak berhenti sejenak bahkan hanya untuk menerima flyer. Berbeda halnya dengan beberapa warga yang amat sangat antusias melihat kami dengan jakun nge-jreng membagikan stiker. Ada seorang ibu—tampaknya ibu rumah tangga—yang tertarik dengan kegiatan kami sampai menunjukkan arah menuju rumahnya dan mengatakan bahwa di sana banyak warga yang bisa di temui unuk sosialisasi. Kami hanya tersenyum pada ibu itu. Ada juga seorang bapak yang sampai menghentikan mobilnya di tengah jalan sembari membuka kaca mobil hanya untuk meminta stiker yang kami bagikan. Satu lagi seorang nenek yang kami temui di jalan menjabat tangan kami dalam-dalam karena flyer yang kami bagikan. Betapa senangnya nenek itu padahal belum tentu juga beliau bisa baca tulisan di flyer yang kami bagikan (tulisannya memang superkecil sampai saya sendiri sebenarnya kesulitan membaca tulisan tersebut).

Tampaknya ucapan bahwa rakyat menaruh harapan besar pada mahasiswa UI bukanlah omong-kosong pengobar semangat belaka. Memang benar ada rakyat kecil yang menaruh harapan besar pada mahasiswa UI, sayang tidak banyak dari kami yang benar-benar menyadari hal itu. Special thanks to SHARE BEM UI 2010 yang sudah membantu menyadarkan saya melalui kerja nyata ini :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar