Rabu, 17 November 2010

Eat, Shop, and Teach

Ini ni rangkuman kegiatanku hari selasa yang ga sempet kuabadikan. Sayang ga ada kamera—kamera HP ilang se-HP-nya, digicam lagi dibwa bapak—buat ngambil foto2 kmaren.

Jadi begini penjelasannya…
Eat—semua berawal dari janji traktirannya si Kong klo dia dapet A di UTS pengantar Akun. Masih inget waktu dia ngatain aku kampret gara2 dapet 80? Maka Kong super duper kampret sekali karena dia sendiri ternyata dapet 95. Menuntut adanya keadilan—ato minimal bagi2 kebahagiaan—janji Kong buat traktiran pun kutagih. Akhirnya Selasa kemarin tercapailah cita2 mentraktirku di Solaria Margo City. Sesampainya di sana, kita langsung pesen makanan n minuman. Hebatnya, di Solaria yang makanannya porsi besar dan orang2 sering ga habis kalo makan, Kong memutuskan buat pesen 3 makanan. Yes, it was only the two of us but we order 3 kinds of food. Mungkin si waitress nya juga bertanya-tanya dalam hati perut macam apa yang kita bawa2 ini. Tamu-tamu yang lain datang dan pergi silih berganti, tapi aku sama kiki tetap di situ berusaha keras menghabiskan nasi goreng teri medan (makanan kedua setelah menghabiskan spaghetti). Menyerah, setelah nasgor habis dilahap, Lo Mie yang udah menunggu buat ronde 3 terpaksa dibungkus buat dimakan nanti.

Shop—keluar dari Solaria dengan energy fully charged—setengah kekenyangan juga sih—aku sama Kong jalan2 cuci mata. Oia, dia juga lagi butuh sepatu baru jadi kita puter2 cari sepatu. Pilihannya di antara 3, Airwalk 229.000, NorthStar 129.000, ato Converse 399.000 alias empatratusribuu. Jangan ditanya, Converse harus diakui amat sangat nyaman sekali dipakai dibandingin yang lain. Setelah berbagai pertimbangan panjang, akhirnya diputuskan buat beli North Star yang modelnya unik n lumayan enak. Pas mau dibeli, ternyata stock barang itu lagi habis; tinggal satu yaitu yang ada di display. Meskipun agak kotor tapi berhubung tinggal satu, akhirnya dibeli juga sama kong. Keluar dari took sepatu, kita langsung menuju counter jam tangan yang ada di Centro dan terpukau begitu ngeliat harganya yang J-U-T-A-A-N. maz Yuko apa ga bisa minta kado yang lebih mahal lagi sih? =______________=

Teach—sampai di Halte FKM jam 3 kurang kita diburu waktu karena harus ngajar jam 4. Padahal masih harus balik ke asrama buat ganti baju, ngambil buku, n sholat. Jam 4 kurang seperempt, bikun yang berangkat ternyata adalah bikun merah. Bad news! Sebagai pengajar yang baik, ga mungkin dong kita berdua telat masuk kelas, belum lagi kredibilitas sebagai pengajar bisa turun di mata peserta didik yang semuanya kelas 5 SD. Daripada telat—dan kita pasti telat kalo naik bikun merah ato nunggu bikun biru yang ga jelas kapan berangkatnya—kita memutuskan buat ttep naik bikun merah tapi alih2 turun dif e, kita bakal turun di stasiun UI. Dari situ, sisa perjalanan kita lanjutkan naik sepeda kuning. Syukurlah meski setengah lari2 kita berhasil sampe di kelas tepat waktu. Fyuh!

kelompok Mahoni
Syahrul : bunder, kayaknya bakat jadi drummer (ngeliat dari gayanya), aktif, inisiatif,
Yudha: kecil banget, mungkin bakat di olahraga smacam futsal, setelah ngeliatin jarinya kliatannya bakat piano, pendiam, suaranya kecil, tapi sering ikut jawab pertanyaan jg
Martha: tampak pintar meski kurang fashionable.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar