Minggu, 10 Oktober 2010

Hari 1 di SHARE UI 2010

Oleh Kharisma Pawestri, 1006662950
Memang ingatan manusia terbatas apalagi jika tidak dibantu dengan catatan, jadi saya lupa siapa yang menjadi trainer hari itu. Yang jelas saya berusaha keras mencerna apa yang disampaikan oleh ibu berkerudung apik dan berkacamata tersebut. Maklum, dengan koleksi kosakata saya masih terbatas memang agak sulit menangkap isi materi yang begitu sarat dengan kata-kata kajian. Semoga Tuhan mengampuni dosa saya yang kurang pintar dan pelupa ini. Tanpa ada niat bertele-tele atau memperpanjang tulisan supaya genap dua halaman, resume berikut ini saya buat dengan harapan penafsiran saya mengenai apa itu sebuah resume bisa dianggap cukup benar:


Pembicara pertama hari itu adalah Project Officer SHARE 2010 yang menyampaikan sambutan dan ucapan selamat datang, diikuti oleh ketua BEM UI 2010, kemudian penanggung jawab sie acara, dan terakhir oleh ketua Sosmas BEM UI 2010. Pada intinya isi semua sambutan sama, ucapan selamat datang diikuti ucapan terima kasih dan harapan akan adanya konsistensi. Sedikit perbedaan mungkin terdapat pada PJ acara yang lebih banyak menjelaskan rangkaian acara hari itu dan Ketua Sosmas yang banyak menerangkan Program Kerja Sosmas BEM UI. Yang terpenting, semua berusaha menyadarkan peserta betapa besar makna sebuah pengabdian masyarakat bukan hanya karena mahasiswa UI berkuliah dengan subsidi uang rakyat tapi juga karena itulah kewajiban mahasiswa yang tertuang dalam Tri Dharma.


Perjuangan kakak-kakak Sosmas BEM UI yang berusaha membangkitkan semangat peserta kemudian dilanjutkan oleh Motivator atau Trainer yang sengaja diundang hari itu. Trainer menampilkan dalam slide sifat-sifat yang harus dimiliki mahasiswa masa kini untuk menghadapi berbagai tantangan, diantaranya adalah kejujuran, simpati, dan semangat. Ditampilkan pula keadaan rakyat Indonesia yang mengenaskan dan betapa banyaknya masalah-masalah sosial yang ada di sekitar kita. Yang paling memukau adalah ditampilkannya daftar orang-orang kaya di seluruh dunia yang menggunakan hartanya untuk kegiatan sosial. Salah satu di antaranya adalah Bill Gates, orang terkaya di US. Bill Gates yang jumlah kekayaannya membuat semua orang merinding ternyata tidak enggan untuk berderma. Sebagian kekayaannya pun telah ia sumbangkan di jalan sosial.

Selepas itu, peserta diminta menuliskan beberapa hal, yang pertama adalah cita-cita di masa depan. Uniknya cita-cita ini harus ditulis terbalik tiap katanya. Warga Malang tentu tidak akan kesulitan melakukan hal tersebut karena mereka memang suka membolak-balikkan kata. Sayang, saya bukan arek Malang tulen. Kedua, peserta diminta menuliskan sejarah terbaik yang dicapai dalam hidup masing-masing. Lalu yang ketiga diminta menuliskan target 5 tahun dari sekarang, untuk diri sendiri dan untuk masyarakat sekitar.

Setelah training dirasa cukup, peserta diminta membuat tiga kelompok dan masing-masing mendiskusikan 3 hal: masalah yang ada pada mahasiswa masa kini, saran untuk mengatasinya, dan sumbangan ide untuk community development. Ide-ide yang berhasil tercipta dari tiga kelompok yaitu: Geserin (Gerakan Seribu Belimbing), Sekolah Kreatif, dan Maha Tani.
Acara berikutnya adalah mentoring di mana pesrta dibagi menjadi beberapa kelompok kecil, dipandu oleh pengurus Sosmas BEM UI 2010 yang siap menjawab pertanyaan-pertanyaan dan berbagi cerita seputar SHARE serta proker-proker Sosmas lainnya. Program kerja Sosmas selain SHARE diantaranya adalah Rumbel, Community Development, School of Volunteer, dan lain-lain. Meskipun masih banyak pertanyaan yang belum terpuaskan dan ingin didiskusikan, peserta terpaksa mengikuti jadwal acara berikutnya yaitu mengunjungi Rumbel atau Rumah Belajar.

Rumbel milik Sosmas BEM UI terletak di lantai 2 PKM. Untuk menuju ke sana, peserta dan panitia harus melaui hujan badai untuk kemudian berdesak-desakkan di dalam bis kuning. Meskipun demikian, semua tetap bersemangat untuk melanjutkan perjalanan dan melihat lokasi Rumbel. Sayangnya, saya memutuskan untuk mengakhiri perjalanan sampai di situ dan memutuskan untuk pulang karena rasa pening di kepala sudah semakin tidak tertahankan. Akibatnya, sungguh sangat disesalkan tidak ada yang bisa saya ceritakan mengenai lokasi maupun keadaan Rumbel.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar