Minggu, 10 Oktober 2010

Hari 2 di SHARE UI 2010

Perjalanan SHARE 2010 masih berlanjut. Di hari kedua, panitia SHARE BEM UI 2010 mencoba menghadirkan pembicara-pembicara yang mampu menjadi contoh sekaligus menjadi penggugah semangat peserta untuk terus berkontribusi aktif dalam berbagai kegiatan sosial. Jumlah peserta yang hadir memang lebih sedikit dibandingkan pertemuan minggu lalu. Namun, dari sedikit jiwa-jiwa yang terpanggil ini diharapkan bisa menjadi sosok-sosok yang memiliki kepedulian lebih terhadap kesejahteraan masyarakat sekitar, sesuatu yang selama ini sering terabaikan dan tersampingkan oleh sifat individualis mahasiswa.


Sungguh lucu pemerintah Indonesia, itulah kesimpulan yang saya tangkap dari penuturan Bp. Nurrohim, pembicara pertama dalam SHARE yang membahas masalah pendidikan di Indonesia. Semua orang tahu bahwa pendidikan adalah hal yang fundamental dalam pembangunan negara.
Betapa tidak? Seperti yang dianalogikan oleh kak fariz, pendidikan adalah pilar-pilarnya sebuah negara. Pilar yang bobrok akan membuat suatu negara bobrok pula. Jadi, untuk memperbaiki negara yang bobrok, pendidikanlah hal pertama yang perlu dibenahi. Meskipun demikian, tampaknya belum ada usaha yang berarti dari pemerintah untuk mempermudah akses pendidikan bagi orang miskin. Sekolah gratis pun hanya slogan belaka, untuk ujian perlu biaya, untuk ijazah perlu biaya, belum lagi sumbangan-sumbangan ini-itu. Di saat rakyat miskin tidak punya biaya untuk sekolah, anggota DPR kita sibuk melancong, “studi banding” ke negri orang.

Beruntung masih ada orang-orang seperti Bapak Nurrohim dan Kak Fariz yang peduli terhadap pendidikan rakyat kecil. Bapak Nurrohim adalah pendiri sekolah alternative gratis bagi rakyat miskin. Sekolah ini bertempat di masjid terminal depok dan telah memiliki ribuan murid yang ternyata mampu mengukir prestasi saat mendapat kesempatan yang sama dengan anak-anak yang mampu. Kegigihan Pak Rohim dan Kak Fariz dalam memperjuangkan hak rakyat miskin ini adalah sesuatu yang patut kita tiru. Mencerdaskan kehidupan bangsa, salah satu tujuan negara yang tertuang dalam pembukaan UUD 1945, mengandung makna lebih dari sekadar mencerdaskan diri sendiri tapi juga ikut membantu mencerdaskan orang lain terutama yang kurang mampu.

Setelah diberi pencerahan mengenai pendidikan, berikutnya peserta diajak lebih peduli pada lingkungan sekitar terutama kebersihan dan manajemen sampah. Yang menjadi pembicara kali ini adalah Bu Bibong. Banyak sekali pengetahuan-pengetahuan baru yang saya peroleh dari Bu Bibong terutama pentingnya menjaga kebersihan lingkungan melalui Reduce, Reuse, and Recycle. Untuk membantu menjaga lingkungan bisa kita mulai dengan langkah:

- Kurangi membeli barang-barang yang dibungkus plastic, caranya: bawa tempat minum sendiri supaya tidak perlu beli air minum kemasan, bawa tempat makan saat ingin membeli makan dengan cara dibungkus, beli produk ukuran besar, dll
- Gunakan kembali barang-barang yang masih bisa dimanfaatkan.
- Daur ulang barang-barang, misal; ampas wotel menjadi pupuk
- Jangan membeli makanan yang dikemas dengan Styrofoam karena Styrofoam tidak dapat diurai.
- Pilih alat elektronik yang awet dan hemat energy.
- Jangan membuang sampah elektronik ke tanah atau ke sungai.

Sedangkan untuk menjaga kesehatan diri sendiri dari bahaya bahan-bahan kimia bisa dilakukan dengan cara:

- Mengupas terlebih dahulu buah impor atau pilih buah-buahan local
- Saat membeli air minum gallon pilih yang kemasannya mulus dan tidak dijual di tempat panas atau terkena matahari langsung
- Jika ada lampu neon pecah segera buka pintu, jendela, dan nyalakan kipas angin
- Jangan memakan makanan yang dibungkus Styrofoam karena bahan kimia yang terkandung bisa ikut termakan terutama jika maknannya panas
- Jika terpaksa membungkus makanan dengan Styrofoam ataupun kertas nasi coklat, minta dilapisi dengan daun agar lebih aman.
- Berhati-hati saat menggunakan tempat minum, dll

Masih banyak lagi ilmu yang disampaikan oleh Bu Bibong, diantaranya cara memilah sampah, bahaya kresek hitam, masa terurai berbagai macam benda, dan lain-lain.
Banyak sekali manfaat yang saya peroleh dengan mengikuti SHARE hari itu. Besar harapan saya agar ilmu yang kami dapatkan ini bisa langsung diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar