Rabu, 20 April 2011

Safari Riang Gembira

Taman Safari emang pilihan yang aneh kalo menyangkut tempat pelaksanaan team building. Tapi berhubung bos besar dan wakilnya—alias Rika dan Andrew—sudah berkehendak, siapa yang berani melawan. (alasan ke-2 adalah karena males mikir tempat lain yang bisa jadi alternative, alhasil ikut mangut-mangut ajalah).

Selain karena jauh—yang berarti banyak waktu habis terbuang di perjalanan—alasan lain team building kali ini agak meragukan kemampuan mem-build tim-nya (Halah!) adalah karena member birkominfo yang ikut gak full team, alias kurang 1 ekor….ekornya Bobob.

Bobob, yang berhasil melarikan diri dengan dalih bantuin nyokapnya di toko, otomatis gak perlu menghabiskan hampir 2 jam perjalanan Depok—Bogor. Untung ada Andrew yang baik hati dan tidak sombong mau menjemput + mengantar kita dari stasiun bogor ke Taman Safari, jadi perjalanan kali ini cukup terjamin kenyamanannya. Selama ada Andrew, urusan transport, jemput-menjemput, antar-mengantar selalu bukan masalah, hhehehe..(thx a bunch drew!) :p

Sampai di taman safari, kita masih harus mengusap-usap mata pertanda baru bangun dari tidur sepanjang perjalanan (ckckck). Kegiatan pertama adalah adalah ngasih makan makhluk-makhluk penguasa jalanan di sepanjang lintasan mobil dan bus. Berkat kemurahan hati Andrew dan kemampuannya memprediksi jumlah hewan yang perlu dikasih makan (kemampuan memprediksi ato karena hafal??), tim safari birkominfo ga akan kehabisan stock wortel—4 ikat wortel seberat hampir 7 kilo ato jangan2 lebih??

Meskipun udah 5x berkunjung ke taman safari, keunikan dan kecantikan hewan-hewan di sana emang ga bikin bosen. Mulai dari rusa2 yang bibirnya manyun, llama yang bikin macet n hobi ngiler, kuda nil yang hobinya mangap-mangap, sampe orangutan yang narsis. Kita yang tadinya memprotes keras keputusan Andrew buat beli banyak wortel akhirnya mengakui emang banyak mulut yang harus dikasih makan dan ada banyak tengan yang pgn ngasih makan (ga termasuk tangannya rika). Ya emang sih, ada beberapa cuil wortel yang tidak tersalurkan secara tepat sasaran: meleset pas dilempar ke rusa-rusa pemalas yang ogah ndeketin mobil, kepotong gara2 kejepit kaca mobil sebagai respon mengusir onta yang bibirnya hampir ngilerin bajunya Fey, dan yang paling banyak terbuang gara2 meleset pas dilempar ke kudanil yang mangap2 (sorry, my bad!)




Puas ngeliatin hewan2 yang—meski agak mengecewakan—sebagian besar sedang tidur siang, kita lanjut ke agenda kedua: mengisi perut yang mulai keroncongan. Pilihan pun jatuh di Mie ayam dan mie bakso yang praktis. Sementara anak2 birkominfo sibuk menikmati mie dan bakso, mami dan papi—which is Rika n Andrew—sibuk mempersiapkan sesuatu yang mereka berdua percaya bisa membuat tim ini lebih kompak.

Belakangan kita ketahui bahwa Rika n Andrew menyembunyikan beberapa amplop berisi huruf-huruf yang tersebar di berbagai tempat di taman safari ini dan anak-anak birkominfo(dlm hal ini aku, fey, maria, dan awa), harus mencari amplop2 tersebut yang selain berisi sebuah huruf juga berisi petunjuk tentang keberadaan amplop berikutnya.
Ga butuh waktu lama buat kita ber-4 mengumpulkan 4 amplop yang disembunyikan Rika. Entah karena dia ga punya cukup waktu untuk menyembunyikan amplop dgn baik dan benar ato karena dia kasian sama anak2nya yg kdg2 rada lemot ini :p

Yang bikin lama adalah sesi ber-narsis ria dan mengamati macam2 hewan. Kita bahkan sempet foto bareng Meti (orang utan berusia 6 tahun yang kemudian kita anggap sebagai pengganti Bob biar birkominfo keliatan lengkap 5 orang). Di lorong reptile kita juga berlama-lama: mengasihani kura2 yang berjuang membalik dirinya yang kebalik (halah!), nungguin tikus putih di comot sm ular, nyariin hewan2 yang ngumpet di pojokan, smpe mengamati hewan2 malam yang ga kliatan gr2 gelap.

Overall, perjalanan dengan niat team building ini berakhir cukup memuaskan. Paling gak sekarang kita jadi punya foto ber-5 yang cukup keren. Bob juga seharusnya ga keberatan, karena toh dia dan Meti punya beberapa kesamaan: rambut keriting dan kesamaan dri segi wajah..hhehe
*piss bob!

Masih ada lanjutanyya looo, klik disini...

Selasa, 19 April 2011

what an "Unyu" day

tadinya mau aku kasih judul "Beruntunglah Kita yang Masih Bisa Sekolah", tapi rasanya judul2 melodramatis semacam itu gak aku-banget..
jadilah judul yang rada-rada ga mengikuti kaidah bahasa yang baik dan intelek ini
Anywaay,alasan knp hari ini pantas disebut hari yang "unyuu", adalah berkat jerih payah a good friend of mine, Bella... yang—bersama teman-teman slash anak buahnya—berhasil mengadakan gathering rutin alias kumpul-kumpul kakak asuh dan adik asuh.

mendokumentasikan kenarsisan adalah hal yang wajib


Para Kakak asuh adalah mahasiswa FEUI yang mau berbaik hati menyisihkan sebagian kecil uang saku mereka untuk ikut membiayai sekolah para adik asuh. Alasan dibalik kebaikan hati itu bisa bermacam-macam, misalnya terlalu banyak duit sampai ga tau lagi mau dihabisin ke mana, ikut-ikut tren, ato iseng-iseng setelah tertarik ngeliat posternya yang lucu-lucu. (yup, yang terakhir ini aku banget!)

Apapun alasannya, iseng sekalipun, kakak asuh yang udah daftar dan pernah bayar, akan terus terikat di Program Kakak Adik Asuh ini sampai semua biaya sekolah adek-adek di periode itu lunas, yang berarti terikat selama setahun penuh!

I know that may sound terrifying, tapi sebenernya ga gitu banget kok…at least mereka ga menyisihkan dana khusus buat nyewa jasa debt collector yang bisa jadi tukang nggebukin kakak asuh kalo mereka telat bayar—hal yang sangat lumrah terjadi mengingat sebagian besar mahasiswa fe sibuknya setengah hidup. Gak jarang juga ada kakak asuh yang telat bayar sampai berbulan-bulan (ehm, pengalaman pribadi :p). meski sebagai kakak asuh bersama Cuma terikat bayar 10.000 per bulan, tapi gara2 nunggak 5 bulan, yang berarti utang 50.000, kerasa berat akhirnya pas tagihan datang…so, inget2 deh buat bayar di awal bulan biar ga menggembung di belakang. (untung aja ga dikenain bunga sekalian)

Nah, hubungan dari program kakak adik asuh dan ke-unyu-an yang terjadi hari ini berawal dari acara gathering kakak dan adik asuh. Singkat cerita, adek-adek yang unyu ini harus membawa suatu prakarya bebas apapun asal buatan sendiri, untuk dikasih ke kakak-kakak asuhnya.
Ada yang bawa bunga kertas, celengan, mobil-mobilan, anyaman, dll, dst, dsb.. jadi inget masa-masa SD ku yang suram..paling benci kalo disuruh bikin prakarya.



Anyway, ada seorang adek kecil kelas 5 SD bernama Sulis (ya, Sulis kayak yang penyanyi ayu berkerudung itu. FYI, si sulis klas 5SD ini juga berkerudung..belakangan kuketahui ternyata SD mereka emg SD islam yang muridnya wajib pake krudung) yang sangat aktif mengajakku mengobrol dan menghadiahiku sebuah tempat pensil unyuu dari kaleng bekas yang pinggirnya ditempeli gambar-gambar pohon, awan, dan rumput, khas anak SD..

Dapet prakarya Unyu dari adek kecil yang unyuu, langkap sudah hariku yang unyuu :p
Masih ada lanjutanyya looo, klik disini...