First thing first, let’s take a look what had really happened today. Mm, nothing special, seriously, today is just like any normal Thursday. Ruang kelas Statekbis—as usual—super duper dingin, dosen PA—as usual—dateng telat n keluar lebih cepet. Kalopun ada yang gak biasa, paling-paling karena hari ini sebenarnya ada Accounting’s Day. Entahlah acaranya gimana, setauku ada seminar2—ato mungkin talkshow—tentang akuntansi and many more. Yang jelas dibagiin free snack, free lunch, free entry! Lauknya ayam pula…and did I come?? Noooooo…. Udah tau bakal ada FREE lunch berlauk AYAM—yang keduanya termasuk kata2 paling disukai anak kosan—ttep aja aku ga dateng. Alih-alih menyambut free lunch dengan gembira, aku malah meluncur ke Kantek (kantin teknik) buat makan ketoprak seharga 5000. =____________= . entah di mana sebenernya otakku.
Anyway, berhubung tidak banyak yang bisa kucritakan mengenai hari ini—kecuali kalo mau terus2an meratapi free lunch yang tersia-siakan—ada hal penting yg ingin kubahas. Yep, you’ve guessed it: I Gain Weight!!! Well, mungkin ini cuma ada di pikiranku aja, tapi mungkin juga ini adalah fakta. Emang sih aku belum sempet nimbang—mungkin karena ga berani juga menghadapi kenyataan pahit—tapi ada beberapa alasan pernyataan ini masuk akal:
1. Kalo kata Nabi Muhammad SAW, jangan makan sebelum merasa lapar dan berhentilah sebelum kenyang, maka I’m pretty much the opposite of that. Aku makan teratur sesuai jadwal, ga pernah kelewatan makan pagi, siang, plus malam. Bisa dibilang aku anak kosan yang memperhatikan pola makan. Sayangnya, disela-sela makanku yang teratur juga ada ngemil yang teratur. And I 'ngemil' a lot!
Mungkin itu juga sebabnya sekarang aku dilanda kebangkrutan (yah, itu ato karena aku sering belanja juga hhehe). The point is, karena terlalu teratur, terkadang—or most of the time—aku makan ga nunggu laper tapi nunggu jam makan dan baru berhenti kalo udah kenyang. Maunya sih gitu tapi berhubung susah kenyang jadi ya susah berhenti. In fact, sambil ngetik ini pun aku mngunyah gorengan pisang coklat sebagai makanan penutup setelah makan malam =_____=
2. I barely work out. Gee, who am I kidding?? I NEVER WORK OUT. At least not when I’m in UI. Bukannya gamau sih—ato emang iya??—tapi ga sempet aja, hhihi. Udah ada rencana berolahraga—sit-up, lari, senam minimal 60 mnit sehari—dan baru sebatas rencana yang kemudian terus tertunda-tunda. Pernah sih diajak lari pagi sama temen waktu aku basa-basi di minggu pagi yang cerah,
“Mau kemana Ma pagi-pagi?” niat pertanyaanku sih cuma basa-basi..
“Mau lari pagi, ikut yuk!” dia jawab sambil ngiket tali sepatu. I should’ve known she’d ask, mungkin buat basa-basi juga sih.
“Pengen sih, tapi jam 8 mau ada acara.” Ga boong loo, emang jam 8 mau ada acara jadi penolakanku bener2 jujur, kecuali bagian ‘pengen sih’nya..
Bukannya ga pengen lari pagi, tapi tiap kebayang lari bareng yang ada ntar paling mereka lari n aku ketinggalan di belakang ngos-ngosan. Sungguh amat sangat memalukan katawan ga pernah lari-lari (I prefer walk, thank you). Sekitar satu jam kemudian, rombongan lari pagi udah balik ke asrama.
“loh? Udah balik? Cepet amat. Nyampe mana aja?” wrong question
“udah muterin hutan lewat pasar kaget.”
Wow! That’s like about 6 km. kalo aku ikutan lari paling2 3 jam baru kelar. Dan sekarang, di saat tetangga depanku sibuk berolahraga lompat tali dalam usahanya turun 1kg in one nite, aku sibuk mencomot pisang coklatku. This is true…
3. Dengan amat sangat kusesalkan, beberapa hari yang lalu Mutia menyadarinya dan keluarlah kata-kata itu,
Jadi begitulah, tampaknya cita-cita mama dan mas yuko untuk menjadikanku gemuk akan segera tercapai. Tapi bukan berarti I can’t do anything about it. Jelas aku bakal berusaha mengurangi berat badan dengan memperbanyak puasa (khayal), menambah jam olahraga (tambah khayal), dan mengurangi cemilan (nemen khayale!)…yaah, ada niat juga udah bagus. At least it’s a start :p
Tidak ada komentar:
Posting Komentar